HOME

Sabtu, 31 Januari 2015

PERPUSTAKAAN DAN KURIKULUM 2013


Kurikulum 2013 telah berlangsung kurang satu semester berjalan. Meskipun belum sempurna, kurikulum 2013 ini paling cocok dengan ruh perpustakaan sekolah yang berfungsi untuk memacu minat baca peserta didik. Kurikulum 2013 menginginkan ada perubahan proses pembelajaran dari peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik mencari tahu. Peserta didik diajak untuk lebih menikmati proses menelusuri informasi, mengolah, dan mengambil suatu kesimpulan. Inti dari Kurikulum 2013 adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Hal ini memiliki tujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan, apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
Melalui pendekatan itu diharapkan peserta didik memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa lebih siap dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan bangsa di masa depan.
Perubahan paradigma ini penting untuk dilakukan untuk mengubah karakter bangsa ini yang lebih suka “menikmati” dari pada “memproduksi”. Dengan kata lain cenderung konsumtif daripada produktif dalam berbagai bidang kehidupan. Suka cita dengan cara-cara instan dalam mencapai sesuatu. Duka cita terhadap proses yang bertahap yang memang harus ditempuh dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tangkas.
Keberadaan perpustakaan sekolah sangatlah vital dalam pembentukan budaya positif sejak dini. Selain sebagai pusat informasi, perpustakaan sekolah dapat pula berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca,  kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya baca. Hal tersebut diperoleh melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para siswa.
Khusus  dalam Implementasi Kurikulum 2013, yang menekankan pembelajaran scientifik learning, tentu memerlukan sumber belajar yang layak yaitu  Perpustakaan sebagai sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan belajar siswa kreatif, terlepas dari kematangan kurikulum 2013 dalam pelaksanaannya. Nuansa yang terbangun dengan adanya kurikulum 2013 dalam bayangan pegawai perpustakaan (Syaharuddin, M.Si) akan berjalan dengan baik ini dikarenakan dengan adanya beberapa buku yang dipesan via online oleh pihak SMPN 2 Pinrang untuk seluruh mata pelajaran termasuk buku pegangan guru dan buku pengaya lainnya.
Presentase buku yang diterima ternyata diluar dugaan praktis sampai saat ini tuturnya hanya terdapat 75% buku pesanan yang dapat direalisasikan bahkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII belum diterima sama sekali, dengan demikian Kepala SMPN 2 Pinrang Beddu Salang, M.Pd menganjurkan agar untuk sementara ini guru cukup diprint out saja buku pegangan gurunya nanti disesuaikan dengan buku kurikulum KTSP.

0 komentar:

Posting Komentar