Bagi Anies
Baswedan, perubahan kurikulum merupakan keniscayaan. Kurikulum harus senantiasa
berubah mengikuti perkembangan dan kebutuhan zaman. Untuk menjawab pertanyaan
wartawan ini, beliau dengan tegas memberikan jawaban bahwa “secara prinsip
Kurikulum 2013 itu dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman”. Dengan kata
lain, Kurikulum 2013 itu harus dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan
kebutuhan zaman. Namun yang lebih penting, pendidikan tidak hanya ditentukan
oleh kurikulumnya. Ada komponen pendidikan yang lain dalam sistem pendidikan
nasional. Komponen apa itu? Apa pun kurikulum dan gedung sekolahnya, sarana dan
prasarana pendidikannya, yang terpenting adalah, pertama gurunya, dan kemudian
juga kepala sekolahnya, kepemimpinan kepala sekolahnya.
Menurut
Mendikubud masa para pencetus Kurikulm 2013 sudah lewat akan tetapi tidak serta
merta kita harus menerima atau menolak, akan tetapi kita mesti review bukan
berarti mengganti secara keseluruhan akan tetapi Mendikbud Anies Baswedan
menjelaskan, review tersebut difokuskan pada materi ajar untuk siswa kelas I,
IV, VII, dan X. Jika dalam evaluasi ditemukan masalah pada materi belajar empat
kelas tersebut, K-13 akan ditunda terlebih dahulu.
”Mumpung
masih berjalan satu semester. Jadi, lebih baik ditunda dulu untuk dibereskan.
Tapi jika tidak ada masalah pada konten keempat kelas tersebut, ya bisa jalan
terus. Yang jelas, kami tidak ingin guru, orang tua, dan murid jadi bingung,”
tutur Anies saat dijumpai di sela-sela peninjauan pameran Gelar Museum Nusantara
di Jakarta kemarin (Sumber: JPNN.com)
Disinggung
soal tim kurikulum, Anies menjelaskan bahwa pihaknya tengah membentuk tim baru.
Dalam penyusunan tim baru tersebut, akan dimasukkan unsur guru yang
bersinggungan langsung dengan para siswa, baik SD, SMP, maupun SMA. Anies
berpendapat, dengan memasukkan mereka ke tim kurikulum, akan lebih mudah
mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pendidikan anak-anak Indonesia.
”Jelas, mereka (guru, Red) akan dilibatkan. Mereka lebih tahu,” tegasnya.
Masuknya
unsur guru itu juga akan menggeser beberapa posisi profesor dan guru besar yang
sebelumnya kerap mengisi tim kurikulum. Meski peran profesor dan guru besar
tersebut menjadi salah satu pertimbangan, pengetahuan mereka akan keperluan
anak-anak yang masih duduk di SD akan jauh berbeda dengan guru yang setiap hari
bersama para siswa itu.
”Kami
ini yang di kampus-kampus tahu apa soal pendidikan SD? Bahkan, saya pernah
bertanya, apakah mereka berada di SD? Kalau belum, jangan pernah ngomong soal
SD. Jangan berpretensi teori, apalagi ilmunya bukan pendidikan, mohon maaf.
Jangan korbankan anak-anak, padahal kita nggak tahu lapangan,” ungkapnya.
Karena itu,
mantan rektor Universitas Paramadina tersebut betul-betul menyeleksi dengan
baik nama-nama yang akan masuk tim kurikulum yang baru. Bahkan, dia telah
menolak beberapa nama dan merevisi daftar calon anggota tim kurikulum.
”Saya ingin yang
ada di situ adalah orang-orang objektif. Bukan soal mempertahankan atau
mengubah (kurikulum),” urainya. (Sumber: JPNN.com).
Sekjen
FSGI Retno Listyarti saat dihubungi kemarin mengatakan sudah satu pandangan
dengan Anies. Secara prinsip, mereka sepakat memandang kurikulum 2013 belum
matang dan pelaksanaannya dipaksakan. ”Pak Anies sama dengan FSGI. Dihentikan
dulu dan diperbaiki,” ujarnya.
Sebelumnya,
ramai diberitakan FSGI telah memantau implementasi kurikulum 2013 di 46
kabupaten/kota di 21 provinsi. Hasilnya, ada lima masalah utama dalam kurikulum
itu. Antara lain, buku guru dan siswa yang terlambat tiba di sekolah, dana BOS
yang tidak mencukupi untuk membeli buku kurikulum 2013, serta isi buku
kurikulum 2013 yang berat dan bermasalah. Masalah lainnya adalah percetakan
yang tidak mampu memenuhi pesanan sehingga mengundurkan diri serta pelatihan
guru yang tidak efektif.
”Kompetensi
dasar ada di buku, nggak ada di silabus. Ada di silabus, tapi nggak ada di
buku. Buku jadi tidak berkualitas,” jelasnya. Banyaknya masalah itu, menurut
Retno, tidak bisa diperbaiki sambil jalan. Kurikulum 2013 harus dihentikan.
Kini bola ada di tangan
Anies selaku Mendikbud. Retno menyebut FSGI memberi Anies waktu untuk melakukan
perbaikan. Dia yakin bahwa Anies bisa mewujudkan penghentian itu. Sebab,
berdasar pemaparan, mereka sudah satu suara.
0 komentar:
Posting Komentar