Kurikulum 2013 telah berlangsung kurang satu semester berjalan. Meskipun belum sempurna, kurikulum
2013 ini paling cocok dengan ruh perpustakaan sekolah yang berfungsi untuk
memacu minat baca peserta didik. Kurikulum 2013 menginginkan ada perubahan
proses pembelajaran dari peserta didik diberi tahu menjadi peserta didik
mencari tahu. Peserta didik diajak untuk lebih menikmati proses menelusuri
informasi, mengolah, dan mengambil suatu kesimpulan. Inti dari Kurikulum 2013 adalah ada pada upaya
penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak
generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun
untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Hal ini memiliki tujuan untuk mendorong peserta didik atau
siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan, apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima
materi pembelajaran.
Melalui pendekatan itu diharapkan peserta didik memiliki
kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan
lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa
lebih siap dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan bangsa di masa
depan.
Perubahan paradigma ini penting
untuk dilakukan untuk mengubah karakter bangsa ini yang lebih suka “menikmati”
dari pada “memproduksi”. Dengan kata lain
cenderung konsumtif daripada produktif dalam berbagai bidang kehidupan. Suka
cita dengan cara-cara instan dalam mencapai sesuatu. Duka cita terhadap proses
yang bertahap yang memang harus ditempuh dengan kerja keras, kerja cerdas, dan
kerja tangkas.
Keberadaan perpustakaan
sekolah sangatlah
vital dalam pembentukan budaya positif sejak dini. Selain sebagai pusat
informasi, perpustakaan sekolah dapat pula berperan sebagai lembaga untuk
mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya baca. Hal tersebut diperoleh melalui
penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
para siswa.
Khusus dalam Implementasi Kurikulum 2013, yang
menekankan pembelajaran scientifik learning, tentu memerlukan sumber belajar
yang layak yaitu Perpustakaan sebagai sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan belajar siswa kreatif, terlepas dari kematangan kurikulum
2013 dalam pelaksanaannya. Nuansa yang terbangun dengan adanya kurikulum 2013
dalam bayangan pegawai perpustakaan (Syaharuddin, M.Si) akan berjalan dengan
baik ini dikarenakan dengan adanya beberapa buku yang dipesan via online oleh
pihak SMPN 2 Pinrang untuk seluruh mata pelajaran termasuk buku pegangan guru
dan buku pengaya lainnya.
Presentase buku yang diterima ternyata diluar
dugaan praktis sampai saat ini tuturnya hanya terdapat 75% buku pesanan yang
dapat direalisasikan bahkan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas VIII
belum diterima sama sekali, dengan demikian Kepala SMPN 2 Pinrang Beddu Salang,
M.Pd menganjurkan agar untuk sementara ini guru cukup diprint out saja buku
pegangan gurunya nanti disesuaikan dengan buku kurikulum KTSP.
0 komentar:
Posting Komentar