SMPN 2 Pinrang

Front side of SMPN 2 Pinrang.

Pelatihan Jurnalistik

Lagi asik menerima materi.

Pelatihan Jurnalistik

Kesibukan Peserta Jurnalis.

Tim Jurnalis Spentwora

Pembina dan Pengurus Kareba SMPN 2 Pinrang Berfose.

Berguru di Pare Pos

Jurnalis SMPN 2 Pinrang menerima materi di Kantor Pare Pos.

HOME

Selasa, 28 April 2015

GRAFITTI ALTERNATIF PENYALURAN BAKAT SISWA

Aktivitas siswa dengan mencoret-coret tembok biasanya identik dengan tindakan vandalisme. Aktivitas itu cenderung dipandang merusak atau mengotori lingkungan. Sehingga tidak jarang aksi graffiti ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi pada sore maupun malam hari. Kegiatan tersebut jika dilakukan tanpa konsep ataupun arahan dari guru maka akan terkesan mengotori bahkan terkadang terdapat coretan-coretan yang tidak senonoh ataupun tidak pantas dilihat, dibaca ataupun dilukis oleh seorang siswa. Merujuk dari kreativitas siswa tersebut maka oleh guru seni budaya SMPN 2 Pinrang selanjutnya mengkoordinir kegiatan-kegitan tersebut dalam bentuk aplikasi mata pelajaran seni (Grafitti dan Poster). Graffiti adalah coretan-coretan pada dinding yang menggunakan komposisi warna, garis, bentuk, dan volume untuk menuliskan kata, simbol, atau kalimat tertentu. Alat yang digunakan pada masa kini biasanya cat semprot kaleng. Sebelum cat semprot tersedia, grafiti umumnya dibuat dengan sapuan cat menggunakan kuas, hal inilah yang dilakukan di SMPN 2 Pinrang karna jika menggunakan cat semprot akan mahal baiayanya. Adanya control dari guru tersebut ternyata dimanfaatkan baik oleh siswa untuk menyalurkan bakatnya dibidang seni. Selain itu coretan ataupun goresan siswa yang sebelumnya tidak terkontrol akhirnya dapat dikendalikan dan bahkan merupakan salah satu jargon peduli lingkungan yang setiap saat bisa dinikmati oleh siswa karena merupakan hasil karya sendiri. Selanjutnya karya siswa dalam bentuk poster dapat dipajang di majalah dinding terutama dalam hal membantu kampanye kepedulian terhadap lingkungan